Friday, March 3, 2017

Perjalanan hidupku II

Salam sahabat_________________________________________________

Cerita sambungan,,,tentang syaratku,,,,







Aku mengajukan syarat,seandainya nanti kita jadi menikah aku tidak mau pernikahan kita di adakan pesta,,aku mau biasa2 saja,,tanpa ada pesta,,aku tau,,nikah itu sakral,,tapi itu permintaanku..dan mereka setuju..akhirnya akupun mantab buat di nikahkan..sebenarnya bukan apa2 ,Cuma bagiku pesta Cuma buang2 duit ,,walaupun itu untuk aku,,
Dan akhirnya hari pernikahanku tiba juga,,aku nikah di KUA setempat,,sengaja aku tidak ngasih tau saudara2ku,,aku tidak mau ngerepotin mereka,,baru setelah nikah aku ngasih tau mereka.dan mulai saat itu,aku resmi jadi seorang suami,yang harus bertanggung jawab penuh akan istriku,,dari situlahlah awal kehidupanku yang baru,awal dari aku dan istriku membuat cerita baru tentang aku,istriku,dan anak2ku kelak,,
Dan masalah pernikahan sudah lewat,,berganti dengan babak baru,di mana aku harus menghidupi istriku,,kembali aku kerja apa saja,asal istriku bisa makan,beruntung aku punya istri tidak banyak menuntut,sesekali aku ke Jakarta buat kerja,,1-2 bulan baru pulang,,begitu dan seterusnya,,dan sekitar 1,5 tahun kemudian anakku yang pertama lahir,,laki2,,melengkapi keluarga kecilku,,akupun semakin bersemangat kerja,,tapi yang namanya kerja Cuma jadi buruh serabutan,hasilnya Cuma pas2an,,hingga kira2 10 tahun kemudian kembali kami di karuniai seorang anak perempuan,,lengkap sudah keluargaku,,ada istri,,dan 2 orang anak laki2 dan perempuan,,ya walaupun kehidupan kami pas2an,,tapi kami cukup bahagia,,karena prinsip kami,,berapapun rizqi yang kami terima,kami tetap bersyukur,,
Dan beberapa tahun kemudian anaku masuk sekolah SMK,,dan menginjak pertengahan kelas 2 aku di kasih kabar oleh istriku kalau anakku berhenti sekolah,,aku sangat terkejut,,ya tuhan,,apa ini balasan dari perbuatanku dulu,,dulu aku berhenti sekolah,,kenapa sekarang anaku ikut2an,,sudah aku berusaha segala cara,,tapi gagal,,anaku tetep tidak mau ngelanjutin sekolah,,aku bener2 kecewa sebenarnya,aku banting tulang biar anak bisa sekolah tinggi,biar nantinya bisa kerja yang lebih baik,supaya jangan sampai seperti bapaknya yang tidak punya ijazah,,tapi apa mau di kata,,akhirnya aku hanya pasrah,aku tidak mau keras juga sama anak,,aku tidak mau anaku pergi seperti pengalamanku dulu,,sampai pada suatu titik,dia di rumah luntang-lantung,,entah malu sama tetangga atau karena bosan di rumah tidak ada kawan atau gimana,dia minta mau ikut kerja aku,,,aku coba nanya dia, apa sudah siap capek,,siap jawabnya,,kemudian dia ikut kerja aku sampai sekarang,menjalanin profesi sebagai pengrajin tembaga,,
Ini dulu mungkin sedikit cerita hidupku,,nanti saya sambung lagi,,,


0 komentar:

Post a Comment