Pada masa lampau seorang suami tidak di
perbolehkan menemani istrinya pada saat-saat kelahiran
dengan alas an untuk
menghindari infeksi dalam ruangan bersalin.Ayah di anggap sebagai salah satu
penyebab adanya kontaminasi.Karena itu ayah hanya boleh duduk di ruangan
tunggu,berjalan-jalan,main kartu,atau tidur menunggu istrinya melahirkan.Ia
tidak di perkenankan mendampingi istrinya saat-saat kelahiran.Meskipun si istri
menghadapi adegan-adegan yang penuh ketegangan,gelisah,namun pada saat itu sang
ayah hanya bersabar dengan perasaan cemas-cemas harap.
Tetapi pada zaman
kini keterlibatan seorang ayah pada masa kelahiran tidaklah berhenti pada
ruangan tunggu rumah sakit saja.larangan-larangan pada masa lampau sudah mulai
berubah.Ayah tidak lagi di anggap sebagai orang asingdi dalam ruangan bersalin.Bahkan sejak tahun 1972,ayah sudah
di izinkan masuk di ruangan bersalin pada saat istrinya melahirkan.
Baca juga
Sebelum Tahun 1974,ikatan para ahli kebidanan dan ahli kandungan dari perguruan tinggi Amerika bersepakat dan mendukung kehadiran ayah pada waktu istrinya melahirkan.Pada tahun 1980,kira-kira 80 persen rumah sakit di Amerika Serikat sudah memberlakukan peraturan,mengizinkan ayah hadir saat istrinya melahirkan.ayah tidak perlu duduk termenung di ruangan tunggu lagi. Mengapa terjadi perubahan?
Ketakutan awal
bahwa kehadiran seorang ayah menyebabkan adanya infeksi ternyata tidak
beralasan. Dalam satu penelitian terhadap 45.000 suami yang hadir pada saat
kelahiran ternyata tidak menimbulkan kasus infeksi apapun. Orang tua sekarang
mulai menuntut bahwa mereka ikut bertanggung jawab terhadap proses kelahiran dan mereka
juga mendesak ahli kebidanan untuk mengubah peraturan-peraturan dan mengizinkan
ayah untuk hadir di ruangan bersalin.
Munculnya sikap ini juga di sebabkan adanya
perubahan pandangan tenteng kelahiran itu sendiri.Kelahiran bukanlah satu
peristiwa krisis tetapi termasuk salah satu fase biasa dalam kehidupan
keluarga.
0 komentar:
Post a Comment