Mungkin setiap orang punya cerita sendiri tentang penyesalan,begitupun aku,bahkan sampai sekarang masih ada rasa sesal itu,Jadi ceritanya ini tentang diriku sendiri,
Aku ini orang yang putus sekolah,aku dulu sengaja berhenti
dari sekolah lantaran tidak tega melihat orang tua sepertinya sudah kesulitan
membiayai aku,apa lagi orang tuaku sudah tua2,makanya aku mutusin untuk
berhenti sekolah tanpa berfikir jauh,tetapi walau begitu orang tuaku tetep
ngotot supaya aku ngelanjutin sekolah aku,sampai2 kedua orang tua aku marah
besar sebab aku tetep kekeh tidak Mau ngelanjutin,sampai pada akhirnya orang
tua aku menggertak supaya aku pergi dari rumah kalau tidak mau sekolah.aku yang
waktu itu masih remaja,yang mikirnya pendek,tetep mutusin berhenti,dan memilih
pergi dari rumah.
Akhirnya aku pergi dari rumah,perjalananku menuju Jakarta waktu
itu,modal nekat aja,sampailah aku di daerah kebon jeruk waktu itu,di sana aku
kerja apa aja,pekerja kasar tentunya,secara tidak ada ijazah.dari buruh
bangunan,tukang mebel,apapun itu asal bisa makan,sampai satu tahun aku di
sana,setelah satu tahun di sana aku merasa bosan,aku kemudian bergi lagi,ke
bogor,tepatnya daerah jonggol,aku di sana kerja di bank harian swasata/bank
keliling,
Tiap hari aku keluar masuk kampung dengan sepeda ontel,tak
peduli panas ataupun hujan aku tetep mengayuh sepedaku,sangat melelahkan,banyak
sekali pengalaman2,entah jelek atau baik yang ku dapat selama dua tahun di perantauan,
Nah dari situ baru timbul rasa penyesalan itu,begini rasanya
orang yang tidak punya ijazah,jadi pekerja kasar,kepanasan,kehujanan,capeknya
juga jangan di Tanya,beda sama orang yang punya ijazah tentunya,
2 tahun sejak kepergianku dari rumah,orang tuaku memaksa aku
supaya aku pulang lewat seorang teman sekampung,aku tidak tega juga,mereka
sudah renta,maka akhirnya ku putuskan untuk pulang saja,tanpa aku jadi apa2.
Jadi saranku,seriuslah dalam sekolah,jangan sampai menyesal
di kemudian hari seperti AKU.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete