Thursday, May 4, 2017

Perceraian dan dampaknya pada anak

   Kasus perceraian sering di anggap suatu peristiwa
 tersendiri dan menegangkan dalam kehidupankeluarga.Tetapi,peristiwa ini sudah menjadi bagian
kehidupan dalam Masyarakat.Kita boleh mengatakan
bahwa kasus ini bagian dari kehidupan Masyarakat,
Tetapi yang menjadi pokok masalah yang perlu di
renungkan,Bagaimanakah akibat dan pengaruhnya
 terhadap anak ?
   Peristiwa perceraian dalam keluarga senantiasa 
membawa dampak yang mendalam. Kasus ini menimbulkan stress,tekanan dan menimbulkan perubahan fisik, dan mental. Keadaan ini di alami oleh anggota keluarga,Ayah,Ibu dan anak.
  Kasus perceraian di Amerika dan Inggris setiap tahunnya meningkat.Dari biro statistik di peroleh data bahwa antara Tahun 1965 dan tahun 1976, Angka perceraian ini rata rata bertambah dua kali lipat dri kurun waktu sebelumnya.di laporkan juga pada saat sekarang hamper seperdua pasangan keluarga baru akan berakhir dengan perceraian.

   Menurut hasil beberap penelitian, hamper 60% kasus perceraian di Amerika Serikat dan 75% di Inggris melibatkan anak anak.Meskipun sudah ada ketentuan dan undang undang tentang pihak siapa yang bertanggung jawab atas diri ak dalam kasus perceraian itu,namun kenyataanya sering pihak ibu yang mencapai 90% mengabil alih tanggung jawab ini.

   Pada Tahun 1979,di Amerika Serikat hanya 10% dan Inggris 7% anak anak di asuh oleh ayahnya. Angka inipun sudah menunjukkan peningkatan tiga kali lipat sejak tahun 1960.Dan biasanya ayah sering lebih suka menanggung anak usia sekolah daripada anak usia kecil.
   Perceraian dalam keluarga itu biasanya berawal dari suatu konflik dalam anggota keluarga. Bila konflik ini sampai titik kitis maka peristiwa perceraian ini berada di ambang pintu. Peristiwa itu selalu mendatangkan ketidak tenangan berpikir dan ketegangan itu memakan waktu lama.Pada saat kemelut ini,Biasanya masing masing pihak mencari jalan keluar mengatasi berbagai rintangan dan berusaha menyesuaikan diri dengan hidup baru. Masing masing pihak menerima kenyataan baru seperti pindah rumah,tetangga baru,anggaran rumah baru.acara kunjunganpun  berubah. Situasi rumah menjadi lain karena diatur oleh satu orangtua saja.
  Banyak factor yang menyebabkan terjadinya kasus pertikaian dalam keluarga yang berakhir dengan perceraian.Faktor-faktor ini antara lain,Persoalan ekonomi,perbedaan usia yang besar,keinginan memperoleh anak putra (putri),dan persoalan prinsip hidup yang berbeda. Faktor lainya berupa berupa perbedaan penekanan dan cara mendidik anak,juga pengaruh dukungan sosial dari pihak luar,tetangga,sanak saudara,sahabat,dan situasi masyarakat yang terkondisi, dan lain-lain. Semua factor ini menimbulkan suasana keruh dan meruntuhkan kehidupan rumah tangga.

   Menjelang gentingnya konflik ini biasanya sang ayah kurang memikirkan resiko yang bakal terjadi dalam mengatur anak. Sementara  Ibu paling memikirkan resiko akibat perceraian. Dan bagaimanapun kasus perceraian tersebut jelas-jelas membawa resiko yang berantai. Dan yang paling di persoalkan adalah dampaknya dalam diri ANAK.

0 komentar:

Post a Comment